Selama 25 tahun
terakhir wanita Jepang telah memegang rekor dunia memiliki harapan
hidup terpanjang dengan rata-rata usia 86,4 tahun. Bukan hanya wanita,
pria Jepang juga memiliki harapan hidup terpanjang di antara semua pria
di 192 negara di dunia. Banyak penelitian mengungkap, perbedaan ini
disebabkan pola makan yang sehat. Dalam bukunya, seorang penulis Naomi
Moriyama membuat buku berjudul ‘Japanese Women Don’t Get Old or Fat’,
Moriyama membawa pembaca ke dapur ibunya di Jepang dan mengungkapkan
rahasia keluarganya untuk hidup panjang umur dan tetap sehat hingga masa
tua. Ternyata rahasia awet muda masyarakat Jepang cukup sederhana,
selain tetap aktif dan rajin berolahraga. Intip rahasianya seperti
dikutip laman Diets In Review berikut ini.
1.Mengonsumsi makanan lengkap bervariasi Bahan makanan di dapur masyarakat Jepang adalah berbagai makanan yang dimakan sederhana secara konsisten dan harian. Semua bahan makanan itu bukanlah bahan makanan mahal, namun mengandung tinggi nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Rata-rata masyarakat Jepang rajin mengonsumsi ikan, sayuran laut, sayur mayur,kedelai, beras, buah dan teh hijau.
1.Mengonsumsi makanan lengkap bervariasi Bahan makanan di dapur masyarakat Jepang adalah berbagai makanan yang dimakan sederhana secara konsisten dan harian. Semua bahan makanan itu bukanlah bahan makanan mahal, namun mengandung tinggi nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Rata-rata masyarakat Jepang rajin mengonsumsi ikan, sayuran laut, sayur mayur,kedelai, beras, buah dan teh hijau.
2. Orang Jepang
menikmati makanan rumahan yang dimasak sendiri setiap hari Hidangan
makanan tradisional Jepang biasanya terdiri dari ikan bakar, semangkuk
nasi, sayuran yang direbus, sup miso, irisan buah untuk makanan penutup
dan teh hijau. Orang Jepang merupakan pengonsumsi ikan tertinggi di
dunia. Mereka mengonsumsi £ 150 ikan (68,04 kg) per tahun/ orang
dibandingkan dengan rata-rata orang dunia hanya 35 kilogram per tahun.
Seperti diketahui ikan mengandung dosis tinggi omega-3 asam lemak. Ini
juga menjadi salah satu alasan mengapa mereka hidup lebih lama dan
sehat. Tidak hanya Itu, fakta lain menyatakan, mereka juga rajin
mengonsumsi brokoli dan sayuran lainnya. Mereka konsumsi 5 kali lebih
banyak jumlah sayuran seperti brokoli, kubis, kale, kembang kol dan
kubis Brussel, dibanding dengan orang Amerika.
3. Orang Jepang
hanya memasak makanan yang segar Penekanan cara memasak orang Jepang,
hanya menggunakan bahan yang segar yang ada di musim itu. Menurut
penulis Moriyama, “supermarket Jepang selalu mengutamakan kesegaran.
Makanan tidak hanya diperhatikan tanggal kadaluarsanya saja, tapi wanita
Jepang rata-rata juga selektif saat membeli ikan, daging, sayuran.
Makanan yang disiapkan dihitung per setengah jam yang dikemas hari itu.
”
4. Orang Jepang
makan dengan porsi kecil Menurut Moriyama, dari masa kanak-kanak mereka
diajarkan untuk makan perlahan-lahan dan belajar menikmati setiap
gigitan. Dan makanan yang disajikan di atas piring hanya sepertiga
ukuran peralatan makan Amerika. Moriyama mengatakan, ada tata cara dan
dasar-dasar cara menyajikan hidangan makanan di Jepang. “Makanan harus
segar, setiap item disajikan dalam satu piring, makanan harus dihias
dan setiap item harus diatur untuk menampilkan keindahan,” katanya.
5.Teknik
memasak di Jepang cukup ringan dan lembut Sebagian besar pekerjaan
dilakukan di atas kompor menggunakan variasi teknik seperti mengukus,
memanggang di atas panci, menumis, digoreng, dan mendidihkan makanan
secara cepat dalam wajan. Koki Jepang selalu menggunakan minyak khusus
untuk jantung sehat dan kaldu rasa asli dari bahan alami.
6. Orang Jepang
makan nasi bukan roti setiap makan Ini merupakan perbedaan penting
antaracara makan orang Timur dan Barat.Mereka yakin, konsumsi berlebih
dari tepung terigu halus merupakan penyebab utama dari obesitas di
Amerika saat ini. Jika Anda terbiasa makan roti setiap hari, coba ganti
dengan ukuran porsi setengah cangkir beras merah atau gandum 1-2 kali
per hari.
7. Di Jepang,
sarapan adalah makan yang paling dianggap penting dan terbesar Sarapan
mereka terdiri dari berbagai makanan porsi kecil yang meliputi teh
hijau, nasi kukus, sup miso dengan tahu dan daun bawang, lembaran kecil
rumput laut nori, telur dadar atau telur ikan atau sepotong ikan.
8. Masyarakat
Jepang hanya mengonsumsi sedikit Dessert manis Di Jepang, makanan
penutup dengan rasa manis hanay disajikan dalam porsi kecil, tidak
seperti di Amerika. Namun, bukan berarti coklat, kue kering, kue-kue, es
krim dan kue kacang merah tidak berharga. Sebaliknya, mereka sangat
menghormati tubuh mereka, ini bisa menjadi cara melawan hawa nafsu.
Mereka sadar akan merugi jika terlalu banyak mengonsumsi makanan manis
berlebih.
9. Orang Jepang
memiliki mind-set yang berbeda tentang makanan. Sementara orang Amerika
prihatin dengan masalah diet dan berat badan, masyarakat Jepang justru
dibangkitkan dan didorong untuk menikmati berbagai makanan yang lebih
beragam tanpa masalah diet. Namun, saat ini masyarakat Jepang mulai
berhati-hati, apalagi dengan diperkenalkannya gaya makan cepat ala
barat, tingkat obesitas di kalangan anak muda Jepang mulai meningkat.
10. Olahraga
merupakan bagian dari ritual harian Jepang. Menurut sebuah cerita dalam
cover majalah Time tahun 2004, berjudul ‘How to Live to Be 100′
tertulis bahwa, “Jepang berada dalam kesehatan yang baik dan dalam
kondisi sangat baik, mereka adalah orang-orang aktif yang menggabungkan
banyak latihan insidental dalam hari-hari mereka.” Mereka selalu
menciptakan lingkungan yang sehat dengan bersepeda di sekitar kota,
berjalan, hiking, dan umumnya, mereka berusaha tetap aktif.